A. Judul : Merintis Wirausaha dalam Bidang Perlebahan
Lebah Madu (Apis Mellifera)
B. Latar Balakang Masalah
Lebah telah lama dikenal oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Lebah madu di
Perkembangan mengenai lebah di
Di Jember ini berpotensi untuk dijadikan tempat budidiya lebah madu Karena di Jember banyak sakali tanaman perkebunan misalnya saja di Kecamatan Panti, Blater dan juga banyak terdapat nektar yang disenamgi oleh madu seperti halnya rambutan.
Selain itu di daerah Jenberi ini sangat sedikit pengusaha madu padahal orang yang membutuhkan madu semakin banyak misalnya saja tukang jamu mereka juga membutuhkan madu unutuk campuran jamunya, selain itu masdu juga dipergunaka sebagai kosmetik.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lebah madu sesuai dengan permiintaan konsumen maka diperlukan teknik budidaya dan pemasaran yang sesuai, khususnya dalam hal variasi produk dan kemasan lebah madu.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
1. Untuk meningkatkan produksi lebah yang ada di Negara kita terutama didaerah pedesaan.
2. Untuk merekomendasikan teknik budidaya lebah yang tepat untuk meningkatkan penghasilan masyarakat.
3. untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
4. Sebagai proses pembelajaran dalam usaha pengembangan lebah madu.
E. Luaran yang di Harapkan
1. Terciptanya wirausaha baru di bidang perlebahab terutama diderah Jember.
2. Terwujudnya produksi madu di derah jember.
3. Membuat konsumen menyukai dan mengkonsumsi madu demi untuk kesehatan.
4. Diharapkan dengan adanya usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja baru guna memsjuksn produksi dalam negeri.
5. Memenuhi kebutuhan madu masyarakat
E. Manfaat
Dari hasil kegiatan ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengalaman bagi pembaca dan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan serta berwirausaha. Dan juga sebagai proses belajar dalam berwirausaha mahasiswa.
Selain itu memberikan informasi mengenai teknik nudidaya dan pengolahan yang tepat dan memberikan pengalaman dalam bidang usaha ini. Sehingga masyrakat luas dan mahasiswa pada umumnya dapat bekerja sama untuk meningkatkan produksi lebah madu di
F. Karakteristik Lebah Madu
a. Taksonomi Lebah Madu
Kedudukan lebah madu dalam sistematika menurut (Sarwono,2001) adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymanoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Spesies : A.Andreniformis, A. cerana, A. dorsata, A. florae.
b. Anatomi Lebah madu
Secara umum tubuh lebah madu terbagi menjadi 3 bagian (gambar 1 dan 2) yang terdiri dari :
1. Kepala (caput) dan peralatannya
a. Antena berfungsi sebagai radar
b. Mata
c. Mulut
2. Dada (thorax) dan peralatannya
a. Sayap terdiri dari 2 pasang
b. Kaki terdiri dari 3 pasang
3. Perut (abdomen)
a. Kantong madu atau nektar
b. Kantong racun atau bisa
G. Kandungan Gizi Lebah Madu
No | Komposisi | Jumlah |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. | Air Fruktosa Glukosa Maltosa Karbohidrat Sukrosa Ensim, Mineral, dan Vitamin Energi (Kalori/100 gram) | 17,0 % 38,5 % 31,0 % 7,2 % 4,2 % 1,5 % 0,5 % 294,0 % |
.
G. Gambaran Umum Rancangan Usaha
Di Jember tepatnya di daerah kreongan sebelah barat stadionbola notohadinegara yang merupakan salah satu perkebunan yang banyak digunakan untuk penghasil madu karena memiliki keanekaragaman jenis flora. Disamping itu di desa ini merupakan habitat yang cocok untuk budidaya lebah madu.
Analisa Usaha Produksi Madu Mulai Pembelajaran Sampai Produksi
Jenis lebah yang di usahakan : apis mellifera
Jumlah koloni : 40 kotak
Rancangan Biaya :
a. Biaya pelatihan I minggu
Biaya magang 4 orang @ 250.000 Rp 1.000.000,-
Biaya tutorial Rp. 1.500.000,-
b.Biaya Pelaksanaan
40 kotak + lebah @ 250.000,- Rp 10.000.000,-
1 set peralatan Bantu Rp. 1.000.000,-
biaya operasional Rp. 4.000.000.-
total biaya = Rp. 17.500.000,-
H. METODE PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu Kegiatan
Program kegiatan wirausaha ini dilakukan di desa kreongan Kabupaten Jember. Lahan kegiatan ini ditempati melalui perijinan dari pihak perkebunan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan juli –oktober 2009.
2. Pelaksanan
dalam melaksanakan kegiatan ini peralatan yang digunakan adalah : (i) kotak koloni, (ii) penyekat ratu, (iii) kurungan ratu, (iv) sarung tangan, (v) pengasap, (vi)fondasi sarang, (vii) sikat lebah.
Proses pembelajaranya sebagai berikut:
1. Proses Pembelajaran
Dalam proses ini calon pengusaha diberi bekal ilmu bagaimana cara budidaya dimulai dari proses persiapan alat, pemeliharaan, sampai dengan cara panen dan produksi, sehingga diharapkan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan itu sudah tau karakteristik dari lebah apis mellifera.
2. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan
Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada
seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu
koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh
untuk memimpin koloni.
3. Pembibitan
dalam proses ini terdapat beberapa tahap yakni (i) Pemilihan Bibit Calon Induk. (ii) Perawatan Bibit dan Calon Induk, (iii) Sistem Pemuliabiakan, (iv) Sistem Pemuliabiakan, (v) Reproduksi dan Perkawinan, (vi) Proses Penetasan, (vii)
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada setiap tahap pertumbuhan kodok, Pertumbuhan dan
kesehatan kodok terrgantung pada makanan dan kecocokan tempat tinggalnya. Kodok diberi makan 1 kali sehari, air di kolam diganti dan dibersihkan seminggu
sekali. Dalam hal ini ada beberapa tahapan yaitu (i) Sanitasi dan Tindakan Preventif, (ii)
Perawatan Penyakit, (iii) Pemberian Pakan.
5. Panen Madu
a Hasil Utama
Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi.
b. Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu),
pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).
Penangkapan
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu
siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis.Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
1) Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas
dengan pisau.
2) Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
3) Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
4) Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
5) Pengemasan madu dalam botol
2.5.1 Madu
Madu mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Komponen yang dimaksud yaitu karbohidrat, asam amino, mineral, ensim, vitamin dan air
2.5.2Royal Jelly
Royal jelly adalah salah satu jenis makanan yang baik dengan kandungan nutrisi yang sangat kompleks, bahkan lebih kompleks dibandingkan dengan makanan hewani lainnya. Seringkali royal jelly menjadi topik perbincangan hangat dikalangan kaum pria, terutama tentang manfaat dan khasiatnya dalam memelihara, menjaga kebugaran, serta meningkatkan vitalitas tubuh
Tabel 2. Komposisi Nutrisi Dalam Royal Jelly
No | Komposisi | Jumlah |
1. 2. 3.
4. 5.
6. | Kadar Air Protein Kasar Gula Total : a. Fruktosa b. Glukosa c. Sukrosa d. Lain-lain Asam Lemak Total Abu : a. Mineral K b. Mineral Mg c. Mineral Na d. Mineral Ca e. Mineral Zn f. Mineral Fe g. Mineral Cu h. Mineral Mu Bahan yang belum teridentifikasi | 67,0 % 12,5 % 11,0 % 6,2 % 4,2 % 0,3 % 0,5 % 5,0 % 1,0 % 5,500 mg/g 700 mg/g 600 mg/g 300 mg/g 80 mg/g 30 mg/g 25 mg/g 7 mg/g 3,5 % |
6. Pemasaran Madu
Gambar 1. Jalur Tata Niaga Budidaya Lebah Madu.
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan
No | kegiatan | bulan | ||||||
Mei | Juli | Agust | Sept | Okt | Nov | Des | ||
1 | Persiapan | | | | | | | |
2 | Proses balajar | | | | | | | |
3 | Pembibitan | | | | | | | |
4 | Pemeliharaan | | | | | | | |
5 | Panen | | | | | | | |
6 | Pemasaran | | | | | | | |
7 | Pembuatan laporan | | | | | | | |
Rancangan Biaya
a. Biaya Pelatihan dalam waktu I minggu
Biaya konsumsi 4 orang Rp. 1.000.000,-
Biaya tutorial pembimbing Rp. 1.500.000,-
Jumlah Rp. 2.500.000,-
b. Pengadaan Inventaris
40 set kotak + lebah@ 250.000 Rp. 10.000.000,-
1 set peralatan Bantu Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 10.500.000,-
c.. Biaya operasional 1 tahun
Sewa lahan Rp. 2.000.000,-
Obat Rp. 500.000,-
Perawatan Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 3.000.000,-
e. Total Biaya = a + b + c
= Rp. 2.500.000,- + Rp. 10.500.000,- + Rp.3.000.000,-
= Rp. 16.000.000,-
f. .Pendapatan 1 tahun
1. Panen madu
· Panen 1 : 40 kotak @ 0.5 L (20 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.1.300.000,-
· Panen 2 : 40 kotak @ 1 L (40 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.2.600.000,-
· Panen 3 : 40 kotak @ 1 L (40 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.2.600.000,-
· Panen 4 : 40 kotak @ 1.5 L (60 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.3.900.000,-
· Panen 5: 40 kotak @ 0.5 L (20 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.1.300.000,-
· Panen 6: 40 kotak @ 0.5 L (20 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.1.300.000,-
· Panen 7: 40 kotak @ 0.5 L (20 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.1.300.000,-
· Panen 8 : 40 kotak @ 1 L (40 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.2.600.000,-
· Panen 9 : 40 kotak @ 1 L (40 L @ Rp. 65.000,-) = Rp.2.600.000,- +
Jumlah Rp. 19.500.000,-
2. Panen royal jelly = Rp. 2.000.000,-
3. Pengembangan koloni = Rp. 1.750.000,-
g. Total pendapatan = 1 + 2 + 3
= Rp. 1.750.000,- + Rp. 2.000.000,- + Rp. 19.500.000,-
= Rp. 23.250.000,-
h. Keuntungan usaha
= Pendapatan – total biaya
= Rp 23.250.000 – Rp. 16.000.000
= Rp. 7.250.000,-
i. Analisa Usaha
1. payback period
biaya Rp. 16.000.000,-
x 12 bulan = x 12 = 8.26
pendapatan Rp. 23.250.000,-
Hasil tersebut mempunyai arti bahwa modal yang akan di investasikan akan kembali setelah 8 bulan 8 hari.
2. B/C Ratio
Keuntungan Rp. 7.250.000,-
= = 0.31
Pendapatan Rp.23.250.000,-
Dari B/C sebesar 0.31 maka dari modal Rp 1 akan mempunyai keuntungan Rp. 0.31
3. BEP ( Break Even Point)
Biaya Tetap = Rp.12.500.000,-
= Rp. 14.705.882,-
1-biaya tidak tetap 1 – Rp. 3.500.000
pendapatn Rp. 23.250.000,-
Hasil BEP tersebut berarti bahwa usaha ini tidak untung dan tidak rugi pada saat mencapai Rp. 14.705.882,-
Lampiran 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
|

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, B. 2001. Kiat Permasalahan Praktis : Lebah Madu.
Murtidjo, B.A.1991. Memelihara Lebah Madu.
Pusat Perlebahan APIARI Pramuka. 2003. Lebah Madu, Cara Beternak dan Pemanfaatan.
M. Soemarjo Soemardi, Diktat Perlebahan di Indonesia. Direktorat Pengembangan Produksi
Arismunandar, Berwirausaha dengan Beternak Lebah, 1986
Hadiwiyanto, Soewolo.1980 Pedoman Pemeliharaan Tawon Madu.
Sihombing, D.T.H., 1994, Ilmu Ternak Lebah Madu, Yogyakarta:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar